Perbedaan Ketombe basah dan kering

Review Ketombe Basah dan Kering

Sekarang kita akan bahas perbedaan ketombe basah dan kering.

Pernahkah Anda merasakan gatal yang tak tertahankan di kulit kepala, diikuti dengan sisik-sisik putih yang menempel di rambut? Jika ya, maka Anda mungkin mengalami masalah yang umum disebut ketombe.

Ketombe atau seboroik dermatitis, adalah kondisi kulit kepala yang ditandai dengan pergantian sel kulit kepala yang berlebihan, sehingga muncul sisik-sisik putih atau kuning.

Ketombe terbagi menjadi dua jenis utama, ketombe basah dan ketombe kering.

Meskipun keduanya memiliki gejala yang mirip, yaitu munculnya sisik-sisik di kulit kepala dan rambut, namun ada perbedaan mendasar yang perlu Anda pahami agar bisa menentukan jenis ketombe yang Anda alami dan memilih perawatan yang tepat.

Di artikel ini, kita akan membahas secara detail tentang perbedaan ketombe basah dan kering, mulai dari penyebabnya hingga cara mengatasinya.

Mari kita pelajari lebih jauh tentang kedua jenis ketombe ini agar Anda dapat mengatasi masalah kulit kepala Anda dengan lebih efektif.

Beda Ketombe Basah vs Kering

Ketombe basah  sering disebut sebagai ketombe seboreik, yang disebabkan oleh produksi minyak berlebih di kulit kepala.

Kondisi ini membuat kulit kepala menjadi lebih lembap dan mudah memicu pertumbuhan jamur Malassezia globosa yang menjadi salah satu penyebab ketombe.

Ketombe basah biasanya terlihat sebagai sisik-sisik putih atau kuning yang berminyak dan menempel kuat di kulit kepala.

Ketombe kering, di sisi lain,  lebih sering terjadi pada orang dengan kulit kepala kering.

Jenis ketombe ini biasanya disebabkan oleh penuaan, kondisi cuaca dingin dan kering atau penggunaan produk perawatan rambut yang keras. Ketombe kering biasanya berupa sisik-sisik putih kecil yang mudah terkelupas dan jatuh ke bahu.

1.  Penyebab

Ketombe Basah:

  • Produksi minyak berlebih:  Kulit kepala yang berminyak menjadi lahan subur bagi pertumbuhan jamur Malassezia globosa. Jamur ini mendegradasi minyak kulit kepala dan memicu peradangan,  menimbulkan sisik-sisik  berminyak.
  • Pola makan:  Konsumsi makanan berlemak tinggi, makanan cepat saji dan makanan olahan dapat meningkatkan produksi sebum (minyak) di kulit kepala.
  • Stress:  Stress dapat memicu perubahan hormonal yang mempengaruhi produksi sebum di kulit kepala.
  • Perubahan Hormon:  Pada kehamilan, pubertas dan menopause, terjadi perubahan hormonal yang dapat memicu produksi minyak berlebih di kulit kepala.

Ketombe Kering:

  • Kulit kepala kering:  Kulit kepala yang kekurangan minyak dapat menyebabkan pergantian sel kulit kepala yang cepat, sehingga menghasilkan sisik-sisik kering. Kondisi ini diperparah oleh cuaca dingin dan kering.
  • Penuaan:  Seiring bertambahnya usia, produksi minyak di kulit kepala secara alami menurun, yang dapat menyebabkan kulit kepala kering dan ketombe.
  • Produk perawatan rambut yang keras:  Produk perawatan rambut yang mengandung bahan kimia keras seperti sulfat dapat merusak lapisan pelindung kulit kepala, membuatnya kering dan mudah terkelupas.
  • Kekurangan Vitamin:  Kekurangan vitamin B, khususnya biotin, dapat mempengaruhi kesehatan kulit kepala dan menyebabkan ketombe kering.

2.  Gejala

Ketombe Basah:

  • Sisik berminyak:  Sisik putih atau kuning yang menempel  erat di kulit kepala, sulit dihilangkan dan terasa berminyak.
  • Kulit kepala gatal:  Kulit kepala terasa gatal dan  mudah teriritasi.
  • Rambut berminyak dan lepek:  Ketombe basah dapat membuat rambut tampak  lepek dan berminyak.

Ketombe Kering:

  • Sisik kering:  Sisik putih kecil yang  mudah terkelupas dan mudah jatuh  ke bahu.
  • Kulit kepala gatal:   Kulit kepala terasa  kering, gatal dan  mudah teriritasi.
  • Rambut kering dan kasar:  Ketombe kering dapat membuat rambut  terasa kasar dan kering.

Catatan:

3.  Cara Mengatasi

Ketombe Basah:

  • Gunakan sampo anti ketombe:  Gunakan sampo anti ketombe yang mengandung zinc pyrithione atau selenium sulfide untuk mengontrol pertumbuhan jamur Malassezia globosa.
  • Cuci rambut dengan air hangat:  Air panas dapat membuat kulit kepala menjadi lebih kering dan memperparah ketombe. Gunakan air hangat untuk mencuci rambut.
  • Hindari menggaruk kulit kepala:  Menggaruk kulit kepala dapat melukai kulit kepala dan memperparah peradangan.
  • Perhatikan pola makan:  Konsumsi makanan bergizi seimbang dan kurangi makanan berlemak tinggi serta makanan olahan.
  • Minum air putih yang cukup:  Dehidrasi dapat menyebabkan kulit kepala kering, sehingga memperparah ketombe.

Ketombe Kering:

  • Gunakan sampo pelembap:  Gunakan sampo yang mengandung bahan pelembap, seperti madu atau minyak kelapa, untuk melembapkan kulit kepala.
  • Gunakan conditioner:  Menggunakan conditioner setelah keramas dapat membantu melembapkan kulit kepala dan mengurangi peradangan.
  • Gunakan minyak esensial:  Minyak esensial seperti minyak pohon teh dapat membantu mengurangi gatal dan peradangan.
  • Pilih produk perawatan rambut yang tidak mengandung bahan kimia agresif untuk menjaga kesehatan rambut.
  • Konsultasikan dengan dokter kulit:  Jika ketombe kering tidak kunjung sembuh, konsultasikan dengan dokter kulit agar mendapatkan perawatan yang tepat.

Kesimpulan

Memahami perbedaan antara ketombe basah dan kering sangat penting untuk memilih perawatan yang tepat. Ketombe basah sering disebabkan oleh produksi minyak berlebih, sementara ketombe kering disebabkan oleh kulit kepala yang kering.

Penting untuk menggunakan sampo anti ketombe yang sesuai dengan jenis ketombe Anda.

Selain menggunakan sampo, Anda juga perlu memperhatikan pola makan, stres dan produk perawatan rambut yang Anda gunakan.

Jika ketombe tidak kunjung sembuh,  konsultasikan dengan dokter kulit atau ahli trikologi. Mereka dapat membantu Anda mendiagnosis penyebab ketombe dan memberikan perawatan yang tepat.

Dengan perawatan yang tepat, Anda dapat mengatasi ketombe dan memiliki kulit kepala yang sehat dan bebas dari gatal dan sisik-sisik.

Similar Posts