Cold, Warm & Hot Traffic. Bagusnya pilih yang mana
Cold, Warm dan Hot Traffic. Mana yang harus anda target
Pengunjung adalah bagian paling penting dari pemasaran online.
Tidak cukup membuat website keren dengan segudang fitur, produk dengan sejuta manfaat, copywriting yang menghipnosis pembaca, jika tidak ada yang datang berkunjung ke website anda, itu semua akan sia-sia. Tidak ada gunanya.
Punya website saja belum cukup jika tidak ada pengunjungnya.
Bahkan, walaupun ada pengunjungnya. Pastikan pengunjung tersebut benar-benar orang yang anda target. Jangan sampai salah market.
Jika pengunjung website anda banyak, namun minim penjualan. Kemungkinan besar anda menargetkan orang yang salah. Target market anda salah. Evaluasi segera.
Untuk mendapatkan pengunjung (baca: Traffic) ini, kita bisa memanfaatkan berbagai channel pemasaran online. Mulai dari Google Search, Facebook Ads, Instagram Ads, Marketplace, Youtube, Forum Jual Beli, Telegram dan Whatsapp.
Menariknya, masing-masing channel pemasaran online diatas memiliki jenis traffic yang berbeda satu sama lainnya. Sehingga anda harus memberikan pendekatan yang berbeda pula.
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang pendekatan yang tepat untuk masing-masing channel digital marketing diatas, ada baiknya bagi anda untuk mengetahui pembagian traffic terlebih dahulu.
Pembagian Traffic dalam Pemasaran Online
Jika kita lihat dari perilaku pengunjung, maka pengunjung tersebut dibagian menjadi beberapa bagian. Mengetahui hal ini akan membantu anda untuk memberikan konten dan pendekatan yang tepat terhadap masing-masing jenis traffic tersebut.
Cold Traffic / Unaware Traffic
Pada banyak kasus. Orang-orang yang tergolong pada Cold Traffic ini belum menyadari sepenuhnya masalah yang mereka hadapi.
Lebih jauh lagi, mereka belum tahu apa solusi dari masalah yang sedang mereka hadapi.
Pada saat anda mencoba menawarkan produk anda kepada mereka. Biasanya mereka tidak akan terlalu peduli. Bahkan merasa terganggu dengan penawaran anda.
Sebagus apapun produk yang anda tawarkan, jika anda menawarkan pada orang ini dengan cara yang tidak tepat (Baca: Hard Selling), maka hampir dipastikan mereka tidak akan berminat.
Cara terbaik untuk mengakuisisi orang-orang yang tergolong pada kategori Cold Traffic ini adalah dengan melakukan edukasi.
Anda bisa menyadarkan mereka atas masalah yang sedang dihadapi. Apa bahaya dan kerugian jika mereka tidak menyelesaikan masalah tersebut segera.
Saat mereka sudah menyadari masalah yang dihadapi, mereka akan berusaha untuk mencari solusinya. Dan saat itulah anda menawarkan solusi dari masalah yang mereka hadapai.
Warm Traffic / Aware Traffic
Jika orang-orang yang tergolong pada cold traffic, masih belum menyadari masalah yang dihadapi. Maka, warm traffic ini sudah mulai tahu dan menyadari masalah yang sedang dihadapi.
Sebagian besar mereka juga sudah mengetahui bahaya dan kerugian jika tidak menyelesaikan segera.
Yang perlu anda lakukan pada orang yang termasuk pada kategori trafik ini adalah memberikan solusi dan menawarkan cara untuk keluar dari masalah mereka.
Biasanya mereka ketika mencari informasi di internet menggunakan kata-kata “cara, tips, solusi, kelebihan” dan lain sebagainya
Pada tahap ini, anda bisa mengenalkan produk anda pada mereka. Apa manfaatnya, kelebihannya, perbedaannya dengan produk yang lain.
Jika anda berhasil menyakinkan mereka untuk menggunakan produk tertentu, mereka sudah mulai masuk pada kategori “Hot Traffic” yang akan kita bahas pada bagian selanjutnya.
Pada tahapan ini anda bisa mengedukasi market dengan mengenalkan produk tertentu yang anda jual. Dan pastikan produk tersebut benar-benar bagus, memberikan solusi yang berbeda dibandingkan produk lain yang juga banyak beredar dipasaran.
Intinya, produk yang anda kenalkan tersebut memiliki “value” yang lebih dibandingkan dengan produk yang lain.
Hot Traffic / Hungry Traffic
Kategori Hungry Traffic ini sudah masuk pada tahapan orang yang sudah tahu solusi dari masalah yang sedang mereka hadapi. Bahkan, sebagian dari mereka juga sudah mulai tahu solusinya.
Tipe pengunjung ini memiliki konversi yang sangat bagus. Jika anda menawarkan produk tertentu, kemungkin besar mereka akan beli. Karena rata-rata mereka sudah memiliki budget untuk membeli produk atau jasa yang anda tawarkan.
Jika anda menawarkan produk anda pada mereka, kemungkinan besar akan closing. Tergantung bagaimana anda menawarkan, produk yang anda tawarkan serta strategi harga yang anda terapkan.
Jika kita melihat mesin pencari seperti Google.
Biasanya mereka menggunakan keyword dengan menyertakan kata-kata “harga, perbandingan, terbaik, murah, berkualitas, professional, lokasi” dan kata-kata terkait lainnya.
Misalnya, anda menawarkan Jasa Digital Marketing yang mengandalkan traffic dari Google.
Maka, sangat disarankan agar anda menggunakan keyword yang memiliki kata-kata diatas. Seperti Jasa Digital Marketing di Jakarta. Atau Jasa Digital Marketing Profesional.
Bahkan, jika anda menggunakan Facebook Ads pun kami sangat menyarankan menggunakan kata-kata diatas sebagai bagian dari Ads Copynya.
Beda Jenis traffic, beda perlakuan.
Hal penting berikutnya setelah mengetahu kategori Traffic adalah mengetahui pendekatan yang tepat untuk masing-masing jenis traffic.
Lebih jauh lagi, anda juga harus mulai berfikir channel pemasaran yang digunakan untuk mendapatkan kategori traffic yang diinginkan. Karena seperti yang sudah kami cantumkan sebelumnya, channel pemasaran sangat mempengaruhi jenis traffic yang akan anda dapatkan.
Untuk mengetahui, jenis traffic pada masing channel pemasaran yang sudah kami singgung sebelumnya. Anda cukup mempelajari prilaku orang-orang yang ada dimasing-masing channel tersebut.
Misalnya, apa yang dilakukan ornag-orang di facebook. Untuk senang-senang, mau belanja atau Cuma ingin lihat info-info terbaru.
Kemudian apa pula yang dilakukan orang-orang di Marketplace. Mereka mau belanja atau hanya pengen cari berita . . .
Jika anda bisa menjawab perilaku orang-orang dimasing-masing channel tersebut, maka anda bisa menentukan jenis traffic yang ada pada channel tersebut.
Jika harus memilih, pilih traffic yang mana
Tentu saja jawabnya adalah Hot Traffic.
Dengan hot traffic kita tidak perlu melewati proses cold dan warm traffic terlebih dahulu. Kita bisa langsung melakukan Hard Selling.
Tingkat konversi untuk hot traffic jauh lebih tinggi dibandingkan traffic jenis lainnya. Itulah mengapa kami sangat merekomendasikan pada anda untuk menargetkan jenis traffic ini.
Tanpa copywriting yang wow pun anda bisa menjual banyak produk pada mereka.
Menariknya, salah satu sumber hot traffic adalah Google. Salah satu channel yang kita kunjungi setiap harinya.
Google Search untuk Hot Traffic
Orang-orang mengunjungi google karena membutuhkan informasi tertentu. Baik informasi berupa berita, produk maupun toko online.
Kita bisa mengetaui berdasarkan keyword yang mereka gunakan. Bahkan, dari keyword yang mereka gunakan itu kita juga bisa mengetahui minat dibalik penggunaan keyword tersebut.
Sehingga kita bisa mengetahui orang-orang yang berniat melakukan pembelian dan orang-orang yang berniat mencari informasi saja.
Salah satu contoh keyword yang digunakan oleh hot traffic adalah : Bengkel Terdekat di Jakarta Selatan.
Dari keyword tersebut, kita bisa tahu bahwa mereka sedang butuh jasa bengkel untuk daerah Jakarta Selatan.
Contoh lain misalnya keyword : Konveksi Print Kain di Bandung. Ini adalah orang-orang yang sedang mencari konveksi yang menawarkan jasa print kain.
Dan masih banyak keyword-keyword lain yang digunakan oleh Hot Traffic ini.
Untuk menemukan keyword yang digunakan oleh Hot Traffic anda harus melakukan riset keyword terlebih dahulu. Bisa menggunakan Google Planner, Kewyord Everywhere, Aherfs, Moz, Keywore Revealer atau tool riset keyword lainnya.
Kumpulkan keywordnya, pilah dan pilih keyword yang memang mengantarkan hot traffic ke website anda. Dengan begini, penjualan dan omset anda akan meningkat tajam.
Jadi, google tidak otomatis mengantarkan hot traffic ke website anda. Anda harus mengupayakannya dengan mengoptimasi keyword-keyword yang digunakan oleh hot traffic ini.
Salah satunya adalah dengan menggunakan SEO (Search Engine Optimization).
Coba bayangkan, jika anda bisa menemukan 20 keyword yang digunakan Hot Traffic. Dan masing-masing keyword memiliki volume pencarian bulanan sebanyak 30 pencarian, maka setidaknya anda memiliki potensi pengunjung potensial sebanyak 600 pengunjung setiap bulannya.
600 pelanggan perbulan bukanlah jumlah yang sedikit. Bahkan di pemasaran off-line jumlah ini sulit untuk anda capai.
Jadi, mulai sekarang. Jangan lagi gegabah dengan menargetkan keyword yang salah. Mungkin pencariannya ramai, tetapi nol konversi. Untuk apa.
Itulah pembahasan singkat tentang Cold, Warm dan Hot Traffic. Kami berharap dengan membaca dan memahami artikel ini anda bisa memilih traffic dan channel yang tepat untuk pemasaran online anda.
Jika anda ingin tanya-tanya/konsultasi seputar SEO menggunakan Google Search (Search Engine Optimization). Silahkan hubungi nomor yang tertera dibawah ini.
Tulisan ini ditulis oleh Hidayat Mundana. Praktisi SEO sejak tahun 2011. Kami menawarkan Layanan Optimasi website untuk Google Search. Silahkan hubungi kami melalui whatsapp : 0822 1917 5900